Seven habits of highly effective people
by Stephen R. Covey
Dalam sebuah perjalanan, kereta api memperlambat lajunya dan
berhenti di suatu stasiun. Naiklah seorang ibu dengan 2 anaknya yang masih
kecil ke dalam salah satu gerbong.
Penumpang sudah cukup padat.
Beruntung sang ibu dan kedua anaknya bias mendapatakan
tempat duduk.
Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang. Tak lama
kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak teriak
Mereka juga naik ke tempat duduk, menarik bacaan para
penumpang. Keduanya membuat suasana jadi gaduh dan tidak nyaman.
Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di
sebelah sang ibu menegur, “kenapa anda membiarkan saja kedua anak anda membuat
ribut dan menganggu seisi gerbong?”
Seakan baru tersadar, sang ibu menjawab perlahan, “ saya
masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka begitu kami sampai di RS
untuk menjemput jenasah ayahnya.”
Ternyata sang ibu mendapat pemberitahuan bahwa suaminya
sudah menjadi jasad di RS karena meninggal dalam kecelakaan. Dia sekarang dalam
perjalanan dengan anak anaknya ke RS.
Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut
ke kuping tersebar informasi tersebut dan semua penumpang yang tadinya merasa
terganggu, berganti iba dan simpati.
Alih alih marah kepada anak anak yang gaduh dan ibunya yang
terlihat cuek sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan
kedua anak itu.
Setelah mengetahui lengkap/ persis apa yang terjadi, reaksi
penumpang berbalik 180 derajat.
Demikianlah dalam kehidupan. Mengetahui lengkap disbanding
hanya sebagian, sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap
suatu masalah/kejadian.
Di saat anda mau marah, jika memungkinkan,cobalah tahan
sejenak dan cari tahu lebih banyak. Dengan tambahan informasi, mungkin
kemarahan anda jadi batal sehingga tidak muncul penyesalan kemudian hari.
No comments:
Post a Comment